Sabtu, 14 Februari 2015

Deskripsi Ilmu Ukur Tanah

shahttp://khumaidy.blogspot.com/deskrpsi-ilmu-ukur-tanah.html
http://khumaidy.blogspot.com/
1.   DESKRIPSI ILMU UKUR TANAH
A.  Definisi Ilmu Ukur Tanah (Surveying)
Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran- pengukuran guna mendapatkan peta. Pengukuran yang di lakukan terhadap titik- titik detail alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y) maupun posisi vertikal nya (z) yang diferensikan terhadap permukaan air laut rata-rata. Agar titik-titik di permukaan bumi yang tidak teratur bentuknya dapat di pindahkan ke atas bidang datar maka di perlukan bidang perantara antara lain : bidang Ellipsoid, bidang bultan dan bidang datar (untuk luas wilayah 55 km).
Dalam pengertian yang lebih umum pengukuruan tanah dapat dianggap sebagai disiplin yang meliputi semua metoda untuk menghimpun dan melalukan proses informasi dan data tentang bumi dan lingkungan fisis. Dengan perkembangan teknologi saat ini metoda terestris konvensional telah dilengkapi dengan metoda pemetaan udara dan satelit yang berkembang melalui program-program pertanahan dan ruang angkasa. deskripsi ilmu ukur tanah
Secara umum tugas surveyor adalah sebagai berikut:
a.  Analisa penelitian dan pengambilan keputusan. Pemilihan metoda pengkuran, peralatan, pengikatan titik-titik sudut dsb.
b.    Pekerjaan lapangan atau pengumpulan data, yakni melaksanakan pengkuran dan pencatatan data di lapangan.
c.  Menghitung atau pemrosesan data, yakni hitungan berdasrkan data yang dicatat untuk menentukan letak, luas dan volume.
d. Pemetaan atau penyajian data. Menggambarkan hasil ukuran dan perhitungan untuk menghasilkan peta, gambar rencana tanah dan peta laut, menggambarkan dat dalam bentuk numeris atau hasil komputer.
e.   Pemancangan. Pemancangan tugu dan patok ukur untuk menentukan batas-batas pedoman dalam pekerjaan konstruksi.
B.  Arti Pentingnya Pengukuran Tanah
Pengukuran tanah sangat diperlukan dalam kehidupan modern, terutama oleh karena hasil-hasilnya dipakai untuk :
a.         Memetakan bumi (daratan dan perairan),
b.        Menyiapakna peta navigasi perhubungan darat, laut dan udara;
c.   Memetakan batas-batas pemilikan tanah baik perorangan maupun perusahaan dan tanah negara ,
d.        Memrupkan bank data yang meliputi informasi tata guna lahan dan sumber daya alam untuk pengelolaan lingkungan hidup,
e.         Menentukan fakta tentang ukuran, bentuk, gaya berat dan medan magnit bumi serta,
f.     Mempersiapkan peta bulan , planet dan benda angkasa lainnya. Dibidang teknik sipil para insinyur sangat memerlukan data yang akurat untuk pembangunan jalan, jembatan, saluran irigasi, lapangan udara, pehubungan cepat, sistem penyediaan air bersih pengkaplingan tanah perkotaan, jalur pipa, penambangan, terowongan.
Semua itu diperlukan pengukuran tanah yang hasilnya beruapa peta untuk perencanaan. Agar hasilnya dapat dipertanggung jaabkan maka pengkuran hasrus dilakukan secara benar, tepat dan akurat. Hal ini perlu sekalai diketahui baik oleh surveyor maupun para insinyur.
    C.  Sejarah Pengkuran Tanah
a.    Zaman Mesir Kuno ( 140 SM) : Sesostris melakukan pekerjaan pemetaan tanah untuk keperluan perpajakan atau yang saat ini dikenal dengan kadaster.
b.    Zaman Yunani Kuno . Sejarah mencatat bahwa Erastotenes (220 SM adalah orang pertama yang mecoba menghitung dimensi bumi. Dia menghitung sudut meredian Syene dan Alexandria di Mesir dengan mengkur bayang-bayang matahari . Diperleh keliling bumi 25000 mil (13,5) mil lebih panjnag dari pengkuran modern . Pada (120 SM) Berkembang ilmu geometri metoda pengkuran sebidang lapangan (Dioptra)
c.  Perkembngan peting yakni pada jaman Romawi dimana pemikiran praktis untuk memciptakan peralatan yang teliti dimulai dengan bantuan teknologi sederhana. Kemampuan Romawi ditujukkan dengan hasil rekayasa di bidang konstruksi di seluruh kekaisaran misalnya. Peralatan yang berembang misalnya gromma, libella (sipat datar), dan crobates merupakan nivo untuk medatarkan sudut.
d.    Peradaban Yuniani dan Romawai selama berabad abad dilestarikan oleh orang Arab dalam bidang geometri praktis. Baru pada abad ke 13 dan 14 Ilmu Ukur Tanah maju pesat banyak penulis diantaranya Von Piso menulis Praktica Geometria (Ilmu Ukura Tanah) dan Liber Quadratorum ( pembagian kudran) dsb.
e.    Abad 18 dan 19 seni pengkuan tanah maju lebih pesat oleh karena kebutuhan peta-peta semakin dirasakan terutama Inggris dan Perancis mengembangkan pengkuran geodesi dengan triangulasi teliti. The US Coast and Geodetic Survey , Amerika Serikat melaksanakan pengkuran hidrografi dan menetapkan titik-titik ontrol nasional
f.  Seteleh perang dunia I dan ke II pengkuran tanah berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi modern baiak dalam pengmupulan data maupun penglohannnya. Peralatan konvesional degantikan dengan peralatan automatis dan elektronik begitu juga dalam pengolhana dan peyajiannya telah berkembang metoda komputerisasi.
     D.  Pengkuran Tanah Datar (Plane Surveying)
Pengkuran geodetis dilakukan dengan memperhatikan kelengkungan bumi dan dvelksi vertikal dengan refernsi bumi sebagi speroid dan koordinat dihitung dalam 3 dimensi. Metoda teristris pengkuran geodtis telah digantikan dengan Dopler dan saat ini telah berkembang GPS (Global Positioning System) dengan ketelitian dan resolusi yang tinggi. Ilmu ukur tanah embatasi pengkuran dalam bidang datar pada luasan dan jerak tertentu. Pengkuran-pengkuran khsusus meliputi antara lain :
a.       Pengkuran ititk kontrol, memetapkan jaringan kontrol horizontal dan vertical sebagai acuan.
b.  Pengkuran totpografik, mementukan lokasi alam dan budaya manusia serta elevasi yang dipakai dalam pembauatan peta.
c.       Pengkuran kadastral : pengkuran tertutup untuk mementapkan batas pemilikan tanah.
d.  Pengkuran hidrografik, menentukan garis pantai dan kedalaman laut, danau sungai dan bendadungan.
e.   Pengkuran jalur lintas dilaksanakan untuk merencanakan, merancang dan membanguan jalan raya, jalan baj, jalur pipa dan proyek jaringan tersier, skuneder dan primer.
f.  Pengkuran kosnuksi dilaksanakan smentara konstruksi berjalan, mengendalikan evaluasi, kedudukan horizontal dan konfigurasi.
g.     Pengkuran rancang bangun (as built surveys) menentukan lokasi dan perencanagan pekerkjaan erkayasa yang tepat, memberikan pembuktian dan pencatatan poisi termasuk perubahan deisain dsb.
h.       Pengkuran tambang yakni untuk pedoman penggalian terowongan dan overburden.

B.  RUANG LINGKUP PEKERJAAN SURVEY
1.    Pengertian Dan Ruang Lingkup Pekerjaan Survey
Pekerjaan mengukur tanah dan pemetaan (Survei dan pemetaan) meliputi pengambilan/ pemindahan data-data dari lapangan ke peta atau sebaliknya.
Pengukuran yang akan dipelajari dibagi bagi dalam pengukuran mendatar dari titik titik yang terletak diatas permukaaan  bumi , dan pengukuran tegak guna mendapatkan beda tinggi antara titik titik yang diukur diatas permukaan bumi yang tidak beraturan ,yang pada akhirnya dapat digambar diatas bidang datar (Peta).
Ilmu ukur tanah merupakan ilmu sebagai dasar dalam melaksanakan pekerjaan survey atau ukur mengukur tanah.

Dalam bidang teknik sipil, meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk semua proyek pembangunan, seperti perencanaan dan pembuatan gedung, jembatan, jalan, saluran irigasi. Sedangkan dalam bidang pertanian untuk perncanaan proyek seperti : pembukaan lahan baru, saluran irigasi dll.

C.  KEGUNAAN PEKERJAAN UKUR TANAH
1.    Tujuan Pekerjaan Survei
Secara umum  tujuan pekerjaan survey adalah untuk :
a.       Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda diatas permukaan bumi
b.      Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda diatas atau dibawah suatu bidang yang berpedoman pada bidang permukaan air laut tenang
c.       Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta luasnya
d.      Menentukan panjang, arah dan posisi dari suatu garis yang terdapat diatas permukaan bumi yang merupakan batas dari suatu areal tertentu.
2.    Kegunaan Pekerjaan Survei                    
              1.   Pengukuran untuk mencari luas tanah
      Luas tanah sangat diperlukan untuk keperluan jual beli, penentuan pajak, dan                                 untuk perencanaan pengembangan daerah, rencana jalan, rencana pengairan dan                                   rencana transmigrasi.
              2. Pengukuran untuk mengetahui beda tinggi tanah
Sebelum suatu bangunan didirikan , maka terlebih dahulu harus diketahui tinggi permukaan tanah dan rencana meratakan tanahnya sehingga dapat dihitung seberapa tanah yang gigali dan berapa banyak urugan yang diperlukan serta untuk menentukan peil suatu bangunan yang akan dibangunan untuk pedoman ketinggian lantai dan sebagainya.

             3.   Pengukuran untuk pembuatan peta
Untuk memberi petunjuk berapa jauh antara tempat A ke tempat B maka kita harus membuat sket jalan dari tempat A ke tempat B. Gambar sket tersebut walaupun tidak sempurna dinamakan peta.
Untuk praktisnya pemerintah mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten , propinsi bahkan setiap Negara mempunyai ganbar daerahnya yang disebut peta. Peta tersebut harus digambar berdasarkan hasil pengukuran tanah, baik pengukuran secara teoritis maupun secara fotogrametrik.

             4.    Pengukuran untuk merencanakan bangunan
Bila akan mendirikan rumah , maka harus ada ijin bangunan dari dinas petanahan atau dinas pekerjaan umum. Pada setiap rencana pembangunan daerah , pembuatan jalan, rencana irigasi terlebih dahulu tanah yang akan dibangunan harus diukur dan disahkan oleh pemerintah daerah.
Disamping hal tersebut pekerjaan ukur tanah merupakan  hal sangat penting dalam merencana bangunan karena dapat memudahkan menghitung rencana biaya.

0 komentar:

Posting Komentar