shahttp://khumaidy.blogspot.com/deskrpsi-ilmu-ukur-tanah.html
http://khumaidy.blogspot.com/
http://khumaidy.blogspot.com/
1. DESKRIPSI ILMU UKUR TANAH
A. Definisi Ilmu Ukur Tanah
(Surveying)
Ilmu
ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari sebagian
kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran- pengukuran guna
mendapatkan peta. Pengukuran yang di lakukan terhadap titik- titik detail alam
maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y) maupun posisi vertikal
nya (z) yang diferensikan terhadap permukaan air laut rata-rata. Agar
titik-titik di permukaan bumi yang tidak teratur bentuknya dapat di pindahkan
ke atas bidang datar maka di perlukan bidang perantara antara lain : bidang
Ellipsoid, bidang bultan dan bidang datar (untuk luas wilayah 55 km).
Dalam
pengertian yang lebih umum pengukuruan tanah dapat dianggap sebagai disiplin
yang meliputi semua metoda untuk menghimpun dan melalukan proses informasi dan
data tentang bumi dan lingkungan fisis. Dengan perkembangan teknologi saat ini
metoda terestris konvensional telah dilengkapi dengan metoda pemetaan udara dan
satelit yang
berkembang melalui program-program pertanahan dan ruang angkasa. deskripsi ilmu ukur tanah
Secara umum tugas surveyor adalah
sebagai berikut:
a. Analisa
penelitian dan pengambilan keputusan. Pemilihan metoda pengkuran, peralatan,
pengikatan titik-titik sudut dsb.
b. Pekerjaan
lapangan atau pengumpulan data, yakni melaksanakan pengkuran dan pencatatan
data di lapangan.
c. Menghitung
atau pemrosesan data, yakni hitungan berdasrkan data yang dicatat untuk
menentukan letak, luas dan volume.
d. Pemetaan
atau penyajian data. Menggambarkan hasil ukuran dan perhitungan untuk
menghasilkan peta, gambar rencana tanah dan peta laut, menggambarkan dat dalam
bentuk numeris atau hasil komputer.
e. Pemancangan.
Pemancangan tugu dan patok ukur untuk menentukan batas-batas pedoman dalam
pekerjaan konstruksi.
B. Arti Pentingnya Pengukuran Tanah
Pengukuran
tanah sangat diperlukan dalam kehidupan modern, terutama oleh karena hasil-hasilnya
dipakai untuk :
a.
Memetakan bumi (daratan dan perairan),
b.
Menyiapakna peta navigasi perhubungan
darat, laut dan udara;
c. Memetakan batas-batas pemilikan tanah
baik perorangan maupun perusahaan dan tanah negara ,
d.
Memrupkan bank data yang meliputi
informasi tata guna lahan dan sumber daya alam untuk pengelolaan lingkungan
hidup,
e.
Menentukan fakta tentang ukuran, bentuk,
gaya berat dan medan magnit bumi serta,
f. Mempersiapkan peta bulan , planet dan
benda angkasa lainnya. Dibidang teknik sipil para insinyur sangat memerlukan
data yang akurat untuk pembangunan jalan, jembatan, saluran irigasi, lapangan
udara, pehubungan cepat, sistem penyediaan air bersih pengkaplingan tanah
perkotaan, jalur pipa, penambangan, terowongan.
Semua
itu diperlukan pengukuran tanah yang hasilnya beruapa peta untuk perencanaan.
Agar hasilnya dapat dipertanggung jaabkan maka pengkuran hasrus dilakukan
secara benar, tepat dan akurat. Hal ini perlu sekalai diketahui baik oleh
surveyor maupun para insinyur.
C. Sejarah Pengkuran Tanah
a. Zaman Mesir Kuno ( 140 SM) :
Sesostris melakukan pekerjaan pemetaan tanah untuk keperluan perpajakan atau
yang saat ini dikenal dengan kadaster.
b. Zaman Yunani Kuno . Sejarah
mencatat bahwa Erastotenes (220 SM adalah orang pertama yang mecoba menghitung
dimensi bumi. Dia menghitung sudut meredian Syene dan Alexandria di Mesir
dengan mengkur bayang-bayang matahari . Diperleh keliling bumi 25000 mil (13,5)
mil lebih panjnag dari pengkuran modern . Pada (120 SM) Berkembang ilmu geometri
metoda pengkuran sebidang lapangan (Dioptra)
c. Perkembngan peting yakni pada
jaman Romawi dimana pemikiran praktis untuk memciptakan peralatan yang teliti
dimulai dengan bantuan teknologi sederhana. Kemampuan Romawi ditujukkan dengan
hasil rekayasa di bidang konstruksi di seluruh kekaisaran misalnya. Peralatan
yang berembang misalnya gromma, libella (sipat datar), dan crobates merupakan
nivo untuk medatarkan sudut.
d. Peradaban Yuniani dan Romawai
selama berabad abad dilestarikan oleh orang Arab dalam bidang geometri praktis.
Baru pada abad ke 13 dan 14 Ilmu Ukur Tanah maju pesat banyak penulis
diantaranya Von Piso menulis Praktica Geometria (Ilmu Ukura Tanah) dan Liber
Quadratorum ( pembagian kudran) dsb.
e. Abad 18 dan 19 seni pengkuan
tanah maju lebih pesat oleh karena kebutuhan peta-peta semakin dirasakan
terutama Inggris dan Perancis mengembangkan pengkuran geodesi dengan
triangulasi teliti. The US Coast and Geodetic Survey , Amerika Serikat
melaksanakan pengkuran hidrografi dan menetapkan titik-titik ontrol nasional
f. Seteleh perang dunia I dan ke II
pengkuran tanah berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi modern baiak
dalam pengmupulan data maupun penglohannnya. Peralatan konvesional degantikan
dengan peralatan automatis dan elektronik begitu juga dalam pengolhana dan
peyajiannya telah berkembang metoda komputerisasi.
D. Pengkuran Tanah Datar (Plane
Surveying)
Pengkuran geodetis dilakukan
dengan memperhatikan kelengkungan bumi dan dvelksi vertikal dengan refernsi
bumi sebagi speroid dan koordinat dihitung dalam 3 dimensi. Metoda teristris
pengkuran geodtis telah digantikan dengan Dopler dan saat ini telah berkembang
GPS (Global Positioning System) dengan ketelitian dan resolusi yang tinggi.
Ilmu ukur tanah embatasi pengkuran dalam bidang datar pada luasan dan jerak
tertentu. Pengkuran-pengkuran khsusus meliputi antara lain :
a.
Pengkuran
ititk kontrol, memetapkan jaringan kontrol horizontal dan vertical sebagai
acuan.
b. Pengkuran
totpografik, mementukan lokasi alam dan budaya manusia serta elevasi yang
dipakai dalam pembauatan peta.
c.
Pengkuran
kadastral : pengkuran tertutup untuk mementapkan batas pemilikan tanah.
d. Pengkuran
hidrografik, menentukan garis pantai dan kedalaman laut, danau sungai dan
bendadungan.
e. Pengkuran
jalur lintas dilaksanakan untuk merencanakan, merancang dan membanguan jalan
raya, jalan baj, jalur pipa dan proyek jaringan tersier, skuneder dan primer.
f. Pengkuran
kosnuksi dilaksanakan smentara konstruksi berjalan, mengendalikan evaluasi,
kedudukan horizontal dan konfigurasi.
g. Pengkuran
rancang bangun (as built surveys) menentukan lokasi dan perencanagan pekerkjaan
erkayasa yang tepat, memberikan pembuktian dan pencatatan poisi termasuk
perubahan deisain dsb.
h.
Pengkuran
tambang yakni untuk pedoman penggalian terowongan dan overburden.
B. RUANG LINGKUP PEKERJAAN SURVEY
1.
Pengertian Dan Ruang Lingkup Pekerjaan
Survey
Pekerjaan mengukur tanah dan pemetaan (Survei dan pemetaan) meliputi
pengambilan/ pemindahan data-data dari lapangan ke peta atau sebaliknya.
Pengukuran yang akan
dipelajari dibagi bagi dalam pengukuran mendatar dari titik titik yang terletak
diatas permukaaan bumi , dan pengukuran tegak guna mendapatkan beda
tinggi antara titik titik yang diukur diatas permukaan bumi yang tidak beraturan
,yang pada akhirnya dapat digambar diatas bidang datar (Peta).
Ilmu ukur tanah
merupakan ilmu sebagai dasar dalam melaksanakan pekerjaan survey atau ukur
mengukur tanah.
Dalam bidang teknik sipil, meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk semua proyek
pembangunan, seperti perencanaan dan pembuatan gedung, jembatan, jalan, saluran
irigasi. Sedangkan dalam bidang pertanian untuk perncanaan proyek seperti :
pembukaan lahan baru, saluran irigasi dll.
C.
KEGUNAAN PEKERJAAN UKUR TANAH
1. Tujuan Pekerjaan Survei
Secara umum tujuan pekerjaan survey adalah untuk :
a.
Menentukan posisi sembarang bentuk yang
berbeda diatas permukaan bumi
b.
Menentukan letak ketinggian (elevasi)
segala sesuatu yang berbeda diatas atau dibawah suatu bidang yang berpedoman
pada bidang permukaan air laut tenang
c.
Menentukan bentuk atau relief permukaan
tanah beserta luasnya
d.
Menentukan panjang, arah dan posisi dari
suatu garis yang terdapat diatas permukaan bumi yang merupakan batas dari suatu
areal tertentu.
2. Kegunaan Pekerjaan
Survei
1. Pengukuran untuk mencari luas tanah
Luas tanah sangat diperlukan untuk
keperluan jual beli, penentuan pajak, dan untuk perencanaan pengembangan
daerah, rencana jalan, rencana pengairan dan rencana transmigrasi.
2. Pengukuran untuk mengetahui beda tinggi
tanah
Sebelum suatu bangunan didirikan , maka
terlebih dahulu harus diketahui tinggi permukaan tanah dan rencana meratakan
tanahnya sehingga dapat dihitung seberapa tanah yang gigali dan berapa banyak
urugan yang diperlukan serta untuk menentukan peil suatu bangunan yang akan
dibangunan untuk pedoman ketinggian lantai dan sebagainya.
3. Pengukuran untuk pembuatan peta
Untuk memberi petunjuk berapa jauh
antara tempat A ke tempat B maka kita harus membuat sket jalan dari tempat A ke
tempat B. Gambar sket tersebut walaupun tidak sempurna dinamakan peta.
Untuk praktisnya pemerintah mulai dari
tingkat desa, kecamatan, kabupaten , propinsi bahkan setiap Negara mempunyai
ganbar daerahnya yang disebut peta. Peta tersebut harus digambar berdasarkan
hasil pengukuran tanah, baik pengukuran secara teoritis maupun secara
fotogrametrik.
4. Pengukuran untuk merencanakan bangunan
Bila akan mendirikan rumah , maka harus
ada ijin bangunan dari dinas petanahan atau dinas pekerjaan umum. Pada setiap
rencana pembangunan daerah , pembuatan jalan, rencana irigasi terlebih dahulu
tanah yang akan dibangunan harus diukur dan disahkan oleh pemerintah daerah.
Disamping hal tersebut pekerjaan ukur
tanah merupakan hal sangat penting dalam merencana bangunan karena
dapat memudahkan menghitung rencana biaya.
0 komentar:
Posting Komentar