A. Latar belakang
Pada kehidupan modern dewasa ini ,kegitan
bertasawuf(spiritual) mulai mengalami adanya degradasi yang salah satunya di
sebabkan semakin berkembanganya sifat-sifat keduniawian
(materialisme).Masyarakat modern percaya bahwa kehidupan hanya ada di dunia
yang mereka tempti sekarang ,Berbeda dengan para sufi yang menggambarkan bahwa
kehidupan yang ada di dunia ini merupakan sala satu dari banyak dunia yang di
arungi oleh manusia.
Manusia Modern mengalami “Disorientasi”atau kehilangan
tujuan hidup.mereka hanya mementngkan benda-benda bersifat fisik(material )
dari pada kebutuhan akan rohani(Spiritual) mereka.Sehingga timbul adanya
perasaan terasing,stress,gelisah ,hipertensi dan sebagainya.Telah menjadi
penyakit yang banyak diderita oleh banyak orang di era modern ini.Kejadia
seperti itu merupakan akibat dari terputusnya hubungan Spiritual antara manusia
dengan penciptanya.
Perihal inilah yang kemudian memotivasi kami untuk
membuat makala dan melakukan kajian dengan judul “Bertasawuf dalam Kehidupan
Modern “
B.Rumusan masalah
B.Rumusan masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang ,maka dapat kami
nyatakan :Bagaimana Bertasawuf dalam Kehidupan Modern ?
Dari pertanyaan diatas ,maka rumsan masalah dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1.
Tujuan Global Tasawuf.
2.
Problematika dalam Krisis
Spiritual di dunia Modern.
3.
Peranan Tasawuf dalam
Dunia Modern
C . Tujuan penulisan
Penulisan ini dilakukan dengan tujuan :
1 Melaksanakan program
penilaian untuk mata kuliah Akhlak Tasawuf.
2 2 Mengetahui bagaimana bertasawuf di dunia
modern.
Manfaat
yang diharapkan dalam penulisan ini adalah :
1. Mampu untuk mengenal tujuan global bertasawuf
2. Mengetahui problematiaka krisis spiritual di dunia modern.
3. Mengetahui peranan
tasawuf dalam dunia modern.
A.Definisi
Bertujuan untuk menghindari meluasnya materi yang
dikaji ,perlu diberikan definisi atau batasan sesuai dengan judul antara lain :
1.Bertasawuf ( Tasawuf )
1.Bertasawuf ( Tasawuf )
Secara bahasa tasawuf diartikan sebagai Sufisme
(bahasa arab: تصوف ) adalah ilmu untuk
mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir
dan batin, untuk memporoleh kebahagian yang abadi.
Ada beberapa sumber perihal etimologi dari kata “Sufi”. Pandangan yang umum adalah kata itu berasal dari Suf (صوف), bahasa Arab untuk wol, merujuk kepada jubah sederhana yang dikenakan oleh para asetik Muslim. Namun tidak semua Sufi mengenakan jubah atau pakaian dari wol. Teori etimologis yang lain menyatakan bahwa akar kata dari Sufi adalah Safa (صفا), yang berarti kemurnian. Hal ini menaruh penekanan pada Sufisme pada kemurnian hati dan jiwa. Teori lain mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata Yunani theosofie artinya ilmu ketuhanan.
Yang lain menyarankan bahwa etimologi dari Sufi berasal dari “Ashab al-Suffa” (“Sahabat Beranda”) atau “Ahl al-Suffa” (“Orang orang beranda”), yang mana adalah sekelompok muslim pada waktu Nabi Muhammad yang menghabiskan waktu mereka di beranda masjid Nabi, mendedikasikan waktunya untuk berdo’a.
Ada beberapa sumber perihal etimologi dari kata “Sufi”. Pandangan yang umum adalah kata itu berasal dari Suf (صوف), bahasa Arab untuk wol, merujuk kepada jubah sederhana yang dikenakan oleh para asetik Muslim. Namun tidak semua Sufi mengenakan jubah atau pakaian dari wol. Teori etimologis yang lain menyatakan bahwa akar kata dari Sufi adalah Safa (صفا), yang berarti kemurnian. Hal ini menaruh penekanan pada Sufisme pada kemurnian hati dan jiwa. Teori lain mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata Yunani theosofie artinya ilmu ketuhanan.
Yang lain menyarankan bahwa etimologi dari Sufi berasal dari “Ashab al-Suffa” (“Sahabat Beranda”) atau “Ahl al-Suffa” (“Orang orang beranda”), yang mana adalah sekelompok muslim pada waktu Nabi Muhammad yang menghabiskan waktu mereka di beranda masjid Nabi, mendedikasikan waktunya untuk berdo’a.
2.Kehidupan
Kehidupan
menurut kamus bahasa indonesia adalah cara (keadaan,hal). Hidup orang di desa
berbeda dengan orang di kota. sedangkan kata modern merupakan,
terbaru, mutakhir, atau dengan kata lain pasukan yang diperlengkapi dng senjata-senjata canggih,sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dng tuntutan zaman.
terbaru, mutakhir, atau dengan kata lain pasukan yang diperlengkapi dng senjata-senjata canggih,sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dng tuntutan zaman.
B. Pembahasan
1. Tujuan Global Tasawuf
Dewasa
ini tasawuf telah
banyak diakui kaum terpelajar barat sebagai sumber keislaman dan tidak dapat terlepas
dengan agama islam. Secara garis besar mereka hanya tertarik kepada jalan-jalan
yang ada di dalam tasawuf untuk mendapatkan kebutuhan rohani.
Seorang sufi adalah seseorang yang menjalani proses
pendekatan diri dengan penciptannya. Perjalanan ini penuh dengan peristiwa luar
biasa yang berkenaan dengan meruntuhnya kepribadian lama dan mengukuhnya
kepribadian baru ,walaupun begitu proses peruntuhan dan pengukuhan pribadi
bukalah hak istimewa kaum sufi, Bahkan menurut Carl Gustaf Jung ,Bapak pendiri
aliran Psikologi analitis ,Hal itu akan di alami semua orang .Bagi Jung ,Proses
yang di sebutnya sebagai proses individuasi itu berpuncak pada terpadunya semua
bagian kejiwaan baik yang sadar maupun tidak sadar dengan arkhetipe diri yaitu
Bagian jiwa yang mencerminkan ketuhanan dalam diri manusia.
Selain itu juga para sufi mempunyi pandangan terhadap dunia , yaitu :
Selain itu juga para sufi mempunyi pandangan terhadap dunia , yaitu :
A. Keajaiban Dunia
Mengenai bagaimana dunia terbentuk dan kemudian dunia
akan menemui akhir di hari kiamat .Yang oleh orang sufi di jadikan
alasan bukan tempat abadi bagi manusia ,hanya merupakan
tempat persinggahan sementara belaka.
.
B. Nilai Terhadap Dunia
B. Nilai Terhadap Dunia
Orang-orang
sufi mempunyai pandangan khusus terhadap dunia ,bahwa mereka melihat dunia ini
tidak kekal ,sudah jelas diketahui orang ,maka oleh karena itu. Dunia dengan segala
kehidupannya tidaklah menjadi tujuan hidupnya dan tujuan perjuangannya.
C. Qur’an Terhadap Dunia
Sebagaian
dalam Al Qur;an juga di dalam Hadits pun terdapat banyak sekali ucapan –ucapan
yang menunjukan gambaran-gambaran dunia dalam satu hadist yang diriwayatkan
oleh Muslim dari Ibn Syaddad.Nabi Muhammad memberika perbandingan tentang dunia
demikian :”Keadaan dunia itu adalah seperti orang yang mencelupkan jarinya ke
dalam laut, tidak ada yang akan dilihat kecuali beberapa tetes air.
Beberapa
pendapat sarjana Kristen mendapat kesan ,setelah di ikutunya dengan pandangan
hidupnya ,bahwa ajaran cinta dalam tasawuf itu berasal dari Kristen ! Cinta
atau Hubb. Secara ilmiah , sudilah kiranya sarjana itu menilik Al Qur’an dan
menolong membebaskan dirinya sebentar dari pengaruh perasaan lain .Semua ayat
itu adalah bukti yang di atasnya tidak usah lagi di cari bukti, bahwa sumber
cinta dalam tasawuf adalah islam itu sendiri.
2.
Problematika dalam Krisis Spiritual di Dunia Modern
Sejak adannya revolusi industri
yang ada di Inggris, manusia telah mengalami suatu era baru yang disebut Zaman
Modern. Dimana dalam zaman modern tersebut membawa dampak positif dan negatif. Diantara
dampak positifnya dalah manusia lebih mudah dalam menjalani kehidupanya dengan
adanya bantuan dari perkembangan Informasi dan Teknologi (IPTEK) yang semakin
pesat. Namun juga memberikn dampak negatif dengan timbulnya paham sekularitas
yang semakin membuat jarak antara manusia dengan tuhan
Menurut Sayyed Hossein
Nasr, Krisis Peradaban modern bersumber dari penolakan (Negasi) terhadap
hakekat ruh dan penyingkiran ma’nawiyah secara gradual dalam kehidupan manusia.
Abu al-wafa al-Taftazani dalam The Role of
Sufism mengklasifikasikan sebab-sebab kegelisahan masyarakat modern. .
-Pertama,Kegelisahan karna takut kehilangan apa yang dimiliki
,seperti uang dan jabatan ---Kedua, Kegelisahan karena timbul rasa takut
terhadap masa depan yang tidak di sukai (trauma imajinasi masa depan).
-Ketiga, Kegelisahan yang
disebabkan oleh rasa kecewa terhadap hasil kerja yang tidak mampu harapan dan kepuasan spiritual.
-Keempat.Kegelisahan yang disebabkan karena
dirinya banyak melakukan pelanggaran dan dosa.
Sehingga
dalam prakteknya dalam dunia praksis ,manusia hanya memperhatikan aspek fisik (materi)
dan megabaikan adanya aspek non-fisik (spiritual). Hasilnya mereka hanya
memikirkan bagaimana mengolah sesuatu agar banyak mendatangkan keuntungan fisik
tanpa menghiraukan adanya yang bersumber dari tuhan dan juga elemen yang sangat
di butuhkan manusia. Sebagai akibatnya manusia modern sering dirugikan atas
perbuatan yang mereka lakukan sendiri,Seperti contoh dalam penanganan dan
pengolahan Sumber Daya Alam (SDA).
Manusia sejauh ini lebih banyak yang hanya mengexploitasi
tanpa adanya usaha untuk menjaga dan meletarika alam agar selalu dapat
digunakan tidak hanya untuk masa sekarang tapi juga untuk masa yang akan datang.
Dan akibat dari perbuatan pengerukan SDA yang berlebihan tanpa diimbangi dengan
pelestarian manusia modern mendapatkan hasil atas perbuatannya dengan banyaknya
bencana alam yang mendera mereka.
Belum lagi masalah interaksi antar individu di dunia
modern yang semakin menurun intensitasnya akibat dari kesibukan yang dialmi
manusia modern ,Akibatnya mereka hanya melakukan komunikasi bila ada perlu atau
masalah yang mendatangkan profit (keuntungan ) bagi mereka pribadi. Sehingga menjadi sebab
mulai terkikisnya rasa kepedulian mereka antar sesama dan kemuduan menjadi
individualistic.
Sikap hidup yang mengutamakan materi (materialistic), memperturutkan
kesenangan dan kelezatan syahwat (Hedonistik),ingin menguasai semua aspek
kehidupan (totaliteristik), hanya pecaya pada rumus-rumus pengetahuan empiris
saja ,serta paham hidup Positifistik yag bertumpu pada kemampuan akal tampak
lebih menguasai manusia yabg memegang IPTEK .Mereka aka menjadi penyebab
kerusaka di daratan dan lautan sebagaimana di isyaratkan al Qur’an (Qs.
Al-Rum,30 ; 41).
3. Peranan Tasawuf dalam Dunia Modern
3. Peranan Tasawuf dalam Dunia Modern
Dalam usahanya untuk mengatasi adanya krisis spiritual
yang di alami masyarakat modern. Para pemikir Islam
mengembangkan bagaimana cara mengatasi krisis spiritual di dunia modern dengan
melakukan pengembangan ajaran islam .dalam hal ini Tasawuf sebagai “Te Heart of
Islam “yang menunjukan manusia kepada jalan kemuliaan di sisi tuhan dan pelepas
dahaga akan krisis spiritual yang terjadi di dunia modern. Pengembangan di tasawuf kemudian dikenal dengan istilah
“Neo-Sufisme”.
Tasawuf baru atau Neo-Sufisme,merupakan istilah baru yang
pertama kali diperkenalkan oleh Fazlur Rahman dalam bukunya “Islam” (1979) Menurutnya
“Neo-sufisme” adalah sufisme yang telah diperbarui(Reformed Sufism).
Pemikiran Sayyed Hossein Nasr dalam persoalan tasawuf seagai berikut :
Pemikiran Sayyed Hossein Nasr dalam persoalan tasawuf seagai berikut :
1.
Tasawuf hanya dapat
dipraktekan hanya dalam kerangka Syri’a
2.
Seorang penganut tasawuf
modern tidak harus lari dari kehidupan duniawi, tetapi justru harus terlibat
aktif dalam masyarakat.
Tasawuf hadir di masyarakat modern dengan memberikan arah
kepada mereka yang hanya terjebak pada dunia materialistic dan memberikan
jawaban atas Krisis spiritual yang di alami masyarakat modern dengan
menjelaskan bahwa manusia bukan hanya makhluk fisik tapi juga makhluk non-fisik
yang memiliki kebutuhan spiritual terhadap Tuhan sebagai tempat asal dan
kembalinya manusia.
Ketika manusia sudah menyadari bahwa dirinya merupakan
makhluk yang terdiri dari aspek fisik dan non-fisik,maka manusia akan lebih
seimbang dalam menjalani kehidupan dan memenuhi kebutuhannya baik dari aspek
fisik (raga) maupun Non-fisik (jiwa/spiritual).
Demikian juga ,Tasawuf di harapkan dapat memberi salah
satu solusi terhadap krisis ekologi yang di alami atau melanda dunia modern
saat ini . Memberikan pencerahan tentang hakekat alam yang bukan hanya sebagai
benda mati yang biasa di ambil keuntungannya saja tapi juga harus diikuti
dengan rasa tanggung jawab untuk menjaga dan ‘melestarikanya
Para sufi(Tasawuf) menganggap alam sebagai tanda
kebesaran tuhan dan nikmat yang di berikan tuhan kepada manusia untuk dapat
dimanfaatkan dan disyukururi.
http://kumeidy.bogspot.com
3. Hubungan
Tasawuf dengan Etika, Moral, dan Akhlak
Imam
Junaid al baghdadi dengan ungkapan singkaat dan padat mengartikan tasawuf
sebagai akhlak. Secara substansial baik akhlak, etika, maupun moral sebenarnya
adalah sama, yakni ajaran tentang kebaikan dan keburukan, menyangkut peri
kehidupan dalam hubungan nya dengan tuhan, sesama manusia dan alam sekitar yang
membedakan satu dengan yang lainya adalah ukuran kebaikan dan keburukan itu
sendiri.
Etika
adalah ajaran yang membahas kebaikan dan keburukan berdasarkan ukuran akal.
Seperti pada masyarakat barat yang memandang baik seakularisme (pengesampingan
agama dari kehidupan) liberalisme (bebas dari aturan agama), kumonisme yang
identik dengan atheisme (tidak mengakui adanya tuhan) dan memandang buruk
campur tangan hukum agama dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan, iptek dan
seni. Agama hanya ditempatkan pada urusan prosesi pemakaman dan peernikahan
saja. Bagi penerapan agama dalam
kehidupan berekonomi, politik pendidkan, iptek dan senibukanlah tidakan yang
etis.
Moral
adalah
ajaran kebaikan dan keburukan dengan ukuran tradisi yang berlaku di ukuran
masyarakat tertentu. Trdisi harakiri atau bunuh diri pada masyarakat jepang
misal nya, di pandag baik untuk mempertahankan harga diri. Seseorang yang
berbuat kesalahan fatal dengan memalukan diri sendiri atau masyarakat
dianjurkan dalam tradisi mereka untuk
bunuh diri sebagai bentuk tanggung jawabnya.
Maka apabila orang tersebut mengabaikan akan di annggap tidak bermoral.
Kemudian pacaran dan free sex sebelu menikah dikalangan masyarakay barat yang
di anngap sebagai sebuah kezaliman untuk
sebuah penjajakan cinta dan keharmonisan. Bagi mereka, menahan diri unyuk tidak
berpacaran dan mempertahankan keperawanan atau keprjakaan sampai dengan masa
pernikahan di anggap keanehan yang bisa di annggap tindakan amoral.
4. Peran
dan Fungsi Tasawuf dalam Kehidupan
Bertasawuf
dalam kehidupan modern adalah upaya untuk menerapkan dan mengaktulisasikan
ajaran- ajaran tasawuf seperti zuhud, wara’, sabar, syukur, yakin, tawakkal,
dan muraqabah kedalam kehidupan kehidupan modern dengan tujuan membentuk sebuah
pribadi muslim modern yang berkarakter, berakhlak mulia kepadaa allah, terhadap
sesama dan alam sekitarnya. Tasawuf dapat berperan dan berfungsi sebagai salah
satub betuk media palatihan dan pembelajaran pembentukan sikap dan prilaku
islami yang dapat menjadi solusi bagi plobematika kehidupan modern.
A.Simpulan
1.Tujuan Global Tasawuf
Seorang
sufi adalah seseorang yang menjalani proses pendekatan diri dengan penciptannya
.Perjalanan ini penuh dengan peristiwa luar biasa yang berkenaan dengan
meruntuhnya kepribadian lama dan mengukuhnya kepribadian baru ,walaupun begitu
proses peruntuhn dan pengukuhan pribadi bukanlah hak istimewa kaum sufi,Bahkan
menurut Carl Gustaf Jung ,Bapak pendiri aliran Psikologi analitis ,Hal itu akan
di alami semua orang .Bagi Jung ,Proses yang di sebutnya sebagai proses
individuasi itu berpuncak pada terpadunya semua bagian kejiwaan baik yang sadar
maupun tidak sadar dengan arkhetipe diri yaitu Bagian jiwa yang mencerminkan
ketuhanan dalam diri manusia
Beberapa pendapat sarjana Kristen mendapat kesan ,setelah di ikutunya dengan pandangan hidupnya ,bahwa ajaran cinta dalam tasawuf itu berasal dari Kristen ! Cinta atau Hubb. Secara ilmiah ,sudilah kiranya sarjana itu menilik Al Qur’an dan menolonng membebaskan dirinya sebentar dari pengaruh perasaan lain .Semua ayat itu adalah bukti yang di atasnya tidak usah lagi di cari bukti,bahwa sumber cinta dalam tasawuf adalah islam itu sendiri.
Beberapa pendapat sarjana Kristen mendapat kesan ,setelah di ikutunya dengan pandangan hidupnya ,bahwa ajaran cinta dalam tasawuf itu berasal dari Kristen ! Cinta atau Hubb. Secara ilmiah ,sudilah kiranya sarjana itu menilik Al Qur’an dan menolonng membebaskan dirinya sebentar dari pengaruh perasaan lain .Semua ayat itu adalah bukti yang di atasnya tidak usah lagi di cari bukti,bahwa sumber cinta dalam tasawuf adalah islam itu sendiri.
2. Problematika dalam Krisis Spiritual di Dunia Modern
Abu
al-wafa al-Taftazani dalam The Role of Sufism mengklasifikasikan sebab-sebab
kegelisahan masyarakat modern. Pertama, Kegelisaha
karna takut kehilangan apa yang dimiliki ,seperti uang dan jabatan. Kedua, Kegelisahan karena timbul rasa
takut terhadap masa depan yang tidak di sukai (trauma imajinasi masa depan) .Ketiga,
Kegelisahan yang disebabkan oleh rasa kecewa terhadap hasil kerja yang tidak
mampu harapan dan kepuasan spiritual. Keempat.Kegelisahan yang disebabkan
karena dirinya banyak melakukan pelanggaran dan dosa.
Sikap
hidup yang mengutamakan materi (materialistic), memperturutkan kesenangan dan
kelezatan syahwat (Hedonistik),ingin menguasai semua aspek kehidupan (totaliteristik),
hanya pecaya pada rumus-rumus pengetahuan empiris saja ,serta paham hidup
Positifistik yag bertumpu pada kemampuan akal tampak lebih menguasai manusia
yabg memegang IPTEK .Mereka aka menjadi penyebab kerusakan di daratan dan
lautan sebagaimana di isyaratkan al Qur’an (Qs. Al-Rum,30 ; 41).
3.Peranan Tasawuf dalam
Dunia Modern
Pemikiran
Sayyed Hossein Nasr dalam persoalan tasawuf seagai berikut :
1.Tasawuf hanya dapat dipraktekan hanya dalam kerangka Syri’a ;
2.Seorang penganut tasawuf modern tidak harus lari dari kehidupan duniawi,tetapi justru harus terlibat aktif bertasawuf dalam kehidupan modernbertasawuf dalam kehidupan modern dalam masyarakat.
B.Kritik dan Saran
Makalah merupakan hasil maksimal yang telah dilakukan oleh penulis yang mengambil dari beberapa referensi yang menggabungkan dengan daya pikir penulis sehingga terselesaikanlah makalah ini,yang dimana penulis masih mengharapkan agar pembaca dapat mengembangkan demi sempurnanya makalah ini.
C.Analisis
Modernitas yang kini sedang melanda pada masayarakat dunia merupakan efek dari perkembangan zaman yang akan terus mengalami perubahan dan pula akan membawa dampak bagi kehidupan manusia baik itu positif maupun negative. diantara dampak yang dialami manusia pada era modern saat ini adalah munculnya krisis Ke-illahi-an. problematika Spiritual yang mulai terkikis oleh godaan kenikmatan yang ditawarkan oleh dunia modern.
Manusia di dunia modern seringkali sudah tidak terlalu peduli dengan kebutuhan mereka akan aspek spiritual and hanya mementingkan kebutuhan material belaka. Sehingga tidaklah terlalu mengherankan bila sifat-sifat seperti materialistic, hedonism, totaliteristik dan lainnya yang lebih menitik beratkan pada kesenagan duniawi.
1.Tasawuf hanya dapat dipraktekan hanya dalam kerangka Syri’a ;
2.Seorang penganut tasawuf modern tidak harus lari dari kehidupan duniawi,tetapi justru harus terlibat aktif bertasawuf dalam kehidupan modernbertasawuf dalam kehidupan modern dalam masyarakat.
B.Kritik dan Saran
Makalah merupakan hasil maksimal yang telah dilakukan oleh penulis yang mengambil dari beberapa referensi yang menggabungkan dengan daya pikir penulis sehingga terselesaikanlah makalah ini,yang dimana penulis masih mengharapkan agar pembaca dapat mengembangkan demi sempurnanya makalah ini.
C.Analisis
Modernitas yang kini sedang melanda pada masayarakat dunia merupakan efek dari perkembangan zaman yang akan terus mengalami perubahan dan pula akan membawa dampak bagi kehidupan manusia baik itu positif maupun negative. diantara dampak yang dialami manusia pada era modern saat ini adalah munculnya krisis Ke-illahi-an. problematika Spiritual yang mulai terkikis oleh godaan kenikmatan yang ditawarkan oleh dunia modern.
Manusia di dunia modern seringkali sudah tidak terlalu peduli dengan kebutuhan mereka akan aspek spiritual and hanya mementingkan kebutuhan material belaka. Sehingga tidaklah terlalu mengherankan bila sifat-sifat seperti materialistic, hedonism, totaliteristik dan lainnya yang lebih menitik beratkan pada kesenagan duniawi.
Akibat
dari terlalu mendambakan kesenangan dunia dan ketidak seimbangan antara
kebutuhan jasmani (material) dan Rohani (spiritual), manusia banyak yang mengalami penyakit yang kini banyak dideriata oleh
banyak masyarakat modern seperti adanya perasaan terasing, stress, gelisah, hipertensi dan sebagainya.
Tasawuf datang untuk mengobati rasa dahaga masyarakat modern akan hausnya spirit spiritualitas.dimana tasawuf memberikan penjelasan bahwa manusia itu terdiri dari dua aspek yakni rohaniah (spiritual) dan Jasmaniah (material) yang keduanya ini harus dipenuhi dengan seimbang agar manusia dalam menjalani hidupnya tidak mengalami kegelisahan dalam kedua aspek tersebut.
Tasawuf datang untuk mengobati rasa dahaga masyarakat modern akan hausnya spirit spiritualitas.dimana tasawuf memberikan penjelasan bahwa manusia itu terdiri dari dua aspek yakni rohaniah (spiritual) dan Jasmaniah (material) yang keduanya ini harus dipenuhi dengan seimbang agar manusia dalam menjalani hidupnya tidak mengalami kegelisahan dalam kedua aspek tersebut.
Karena
tasawuf sebaga i”The Heart Of Islam”
merupakan inti dari ajaran Islam itu sendiri dan bukan muncul dari hasil spontanitas
manusia atas masalah yang di hadapi manusia di dunia modern. Pada dasarnya tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa,
menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk memporoleh kebahagian
yang abadi.Tasawuf tidak memendang dunia sebagai tempat yang selamanya akan
dunia yang dihuni oleh nabusia melainkan satu dari sekian banyak dari dunia
yang akan dialami oleh manusia.
0 komentar:
Posting Komentar